|
STMIK Amikom Yogyakarta (kampus Ungu) by Google |
Perguruan tinggi adalah salah satu pendidikan yang dinanti-nantikan oleh pemuda-pemudi sepertisaya ini. Namun banyak sekali mahasiswa yang berpikiran sempit mengenai pandangan mereka tentang organisasi termasuk di salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta yaitu STMIK Amikom atau sering di sebut dengan kampus “Ungu”.
Pandangan mahasiswa juga sering salah mengartikan kampusnya sendiri, terutama dengan selogan kampus nya sendiri “Tempat Kuliah Orang Berdasi”, kebanyakan mahasiswa mengganggap kampus ini adalah kampus sales-sales muda yang dimana ada pelatihan pengembangan diri yang mengharuskan mahasiswa memakai kemeja putih dan celana kain hitam serta memakai dasi yang hampir mirip dengan sales, namun sebenarnya ada makna di balik semua itu , itulah mahasiswa selalu melihat dari cover saja.
Kembali ke masalah “Mahasiswa dan Organisasi Mahasiswa di Kampus Ungu”. Kebanyakan mahasiswa pada umumnya hanya mengennal kampus hanya untuk tempat belajar ,padahal perlu kita ketahui kita hanya belajar di kelas sudah diatur dengan Jumlah SKS , semakin banyak SKS semakin banyak waktu kita belajar dengan Matakuliah tersebut. SKS paling banyak pada matakuliah hanya 4 kecuali skripsi yaitu 6 SKS dimana tidak ada kelasnya jadi tidak usah kita hitung. Sehingga 4 SKS maksimal 2 kali pertemuaan dalam 1 minggu dimana 1 kali pertemuan waktunya adalah 90 menit. Otomatis jika 2 SKS berarti kita hanya belajar 1 kali seminggu dengan waktu 90 menit. Apakah itu cukup ? .
90 menit tidak 100% digunakan oleh dosen untuk menularkan ilmunya ke kita semua. Karena waktu 90 menit sudah mereka bagi menjadi 4 bagian yaitu 15 menit pertama digunakan untuk presensi, 30 menit ke dua penyampaian materi 30 menit selanjutnya yaitu diskusi dan sisanya yaitu becanda atau guyon.
Sehingga belajar di kelas sama sekali tidak maksimal untuk pengembangan diri kita masing-masing , karena dikelas kita belajar sangatlah terbatas. Oleh karena itu organisasi mahasiswa sangatlah bermanfaat untuk kita mahasiswa. Namun pandangan mahasiswa sangat lah sempit seperti pandangan seorang sisswa yaitu menganggap kelas adalah tempat belajar maksimal dan kegiatan yang dilakukan yaitu kampus kuliah dan pulang. Bisa kita katakan mahasiswa ini merupakan mahasiswa “Kupu-kupu” yaitu kampus pulang burjo terulang setiap harinya. Namun sayang sekali pandangan mahasiswa tentang organisasi mahasiswa yaitu hanya sebatas “ormas” yang dimana organisasi yang suka demo dan sebagainya.
|
Mahasiswa Kuliah |
Banyak sekali mahasiswa yang masih belum mengerti pentingnya berorganisasi , padahal kita bisa lihat anis baswedan dan orang pemerintahan \dalah orang-orang yang suka berorganisasi pada waktu mahasiswa dulu. Dan kampus ungu sudah mewajibkan mahasiswa untuk memiliki satu sertifikat untuk syarat pendadaran namun sertifikat dalam berbentuk umum , sepertinya perlu diubah menjadi sertifikat organisasi. Kampus ungu sudah menyediakan media untuk pengembangan diri , baik dalam bidang agama, keilmuan, sosial dan masih banyak lagi , namun tetap masih banyak mahsiswa yang anti terhadap organisasi.
Padahal mengikuti Oraganisasi Mahasiswa merupakan sebuah hal yang bagi saya sangatlah menyenangkan , mendapatkan banyak pengalaman dalam event,manajemen,kepemimpinan,dan yang pasti kekeluargaan. Dan tentunya banyak sekali relasi yang kita akan dapatkan bukan hanya relasi dalam satu kelas saja namun seluruhnya baik dari semua kelas dan semua angkkatan. Berikut ini sedikit dokumentasi yang bisa saya gambarkan tentang mengasikkannya berorganisasi di kampus ungu:
|
Sesi Foto Sekeluarga |
|
Keluarga divisi Network |
|
Agenda Jambore Mahasiswa Muslim |
|
Agenda Bermain Bersma Anak-anak desa |
|
Agenda Maaf-maafan sebelum pulang Jambore |
|
Foto bersama pemuka masyarakat |
|
Pembagian Daging Qurban ke setiap masyarakat |
|
Traking bersama dalam agenda LDK |
|
Sesi Eksis dalam agenda Rihlah |
|
Suasana seru bermain game |
Written by: Sabarhadi
@sabar.hadi, Updated at:
12:06:00 PM